Nehemia Membangun Tembok Yerusalem

Nehemia Membangun Tembok Yerusalem

Ketika saya mencapai bagian kitab Nehemia membangun tembok Yerusalem dalam Bacaan Alkitab Setahun, saya sangat bersemangat. Saya kagum dengan karakter Nehemia ini.

Siapa Itu Nehemia?

Nehemia bin Hakhalya adalah orang Yahudi yang bekerja di istana Raja Artahsasta (Artaxerxes) sebagai juru minuman raja. Kisah ini terjadi dalam masa pembuangan orang Yahudi ke Babel. Setelah pemberontakan demi pemberontakan terhadap Allah, bangsa Israel dikalahkan secara total dan diangkut ke Babel. 

Posisi juru minuman raja adalah posisi bagi orang terpercaya. Pada zaman itu, Raja menjaga dirinya dari kemungkinan diracun melalui minuman. Nehemia adalah orang yang harus meminum terlebih dahulu. Jadi jika ada racun, maka Nehemia akan meninggal lebih dahulu.

Posisi ini menyebabkan Nehemia selalu ada di samping Raja. Raja pun sering berkonsultasi dengan Nehemia. 

Nehemia Mendengar Kabar Tentang Yerusalem

Nehemia walaupun sudah berada di posisi sebagai penasehat Raja, tetap tidak meninggikan hati. Ia menanyakan kabar tentang keadaan Yerusalem. Hanani, salah seorang dari saudara-saudaranya, baru kembali dari Yehuda (kerajaan Israel waktu itu terbagi dua: Israel dan Yehuda) dan memberikan kabar buruk tentang kondisi Yerusalem.

"Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar."

Yerusalem, kota yang sangat megah, hancur luluh lantak. Tidak ada tembok yang mengelilingi kota. Itu berarti kota tersebut tidak ada perlindungan sama sekali. Semua penduduk kotanya akan berada dalam bahaya setiap hari dan setiap malam. Para penyamun bisa datang setiap saat. Nehemia sangat tahu akan hal ini.

Nehemia menangis dan berkabung selama beberapa hari. Nehemia berpuasa dan memanjatkan doa kepada Tuhan.

Arthasasta Mengirim Nehemia ke Yerusalem

Nehemia sangat bersedih hati. Saking sedihnya, perasaan tersebut terbawa ke pekerjaan. Hal ini sebenarnya sangat berbahaya.

Raja tentunya tidak ingin melihat sesuatu yang buruk atau menyedihkan. Mood Raja bisa ikut menjadi jelek. Nehemia bisa saja dihukum mati karenanya. Ingat kisah Esther? Esther sebagai Ratu, isteri Raja, tidak berani sembarangan menghadap Raja. Hukumannya adalah mati jika Raja tidak mengulurkan tongkat "keselamatan".

"Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja"

Terjadilah bahwa Raja melihat muka muram Nehemia. Tetapi Raja ternyata lebih penasaran daripada marah. Raja menanyakan alasan mengapa Nehemia bermuka sedih seperti itu.

Nehemia langsung memohon pertolongan Tuhan dalam menjawab pertanyaan Raja.

"Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."

Luar biasa jawaban Nehemia. Kota yang dihancurkan oleh Raja terdahulu, ingin dibangun kembali.

Bayangkan saja. YERUSALEM DIHANCURKAN karena berani melawan Babel. Babel bahkan bukan hanya menghancurkan kota Yerusalem, tetapi rakyatnya diangkut untuk menjadi budak di Babel. 

Sekarang Nehemia ingin membangu kembali kota "Pemberontak" ini dan Raja menyetujuinya. 

Bukan hanya itu, Nehemia bahkan memohon SURAT DINAS dan bahan-bahan untuk membangun kota Yerusalem tersebut. 

Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.

Luar biasa campur tangan Tuhan.

Nehemia Melakukan Persiapan Membangun Tembok Yerusalem

Nehemia sangat luar biasa. Sebelum melaksanakan pembangunan tembok Yerusalem, Nehemia melakukan penelitian terlebih dahulu.

Mengingat sangat sensitifnya hal ini, Nehemia melakukannya dengan diam-diam. Sendirian pula. Saya jadi teringat dengan theme song dari Mission Impossible di sini. 

Nehemia melakukan penelitian dengan seksama. Tidak ada yang dilewatinya. Semua kondisi tembok dicatat dengan baik.

Nehemia mengumpulkan para tetua Yahudi di Yerusalem. Ia menceritakan betapa baiknya tangan penyertaan Tuhan sampai saat ini. Hal ini menguatkan hati para pemimpin dan rakyat untuk membangun tembok Yerusalem.

Kemudian Nehemia menentukan para pekerja dan pemimpinnya. Pembangunan segera dilaksanakan.

Nehemia Menghadapi Gangguan Ketika Membangun Tembok Yerusalem

Sanbalat dan Tobia sangat tidak suka melihat perkembangan yang ada di Yerusalem. Mereka lebih suka Yerusalem tetap menjadi reruntuhan. 

"Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"

"Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

Lihatlah hinaan mereka. Nehemia tidak membalas penghinaan mereka tetapi membawanya ke hadapan Tuhan.

Nehemia dan seluruh bangsa Israel terus melanjutkan pembangunan tembok Yerusalem. Sekarang tembok sudah berhasil mengelilingi Yerusalem dan tingginya sudah mencapai setengah.

Sanbalat dan Tobia mendengar kabar ini dan menjadi sangat marah. Mereka mengumpulkan banyak orang Arab, Amon, dan Asdod untuk memerangi Israel.

Nehemia mendapat kabar ini dan mempersiapkan diri. Seluruh rakyat ditempatkan di tempat-tempat strategis. Kelompok kerja dan kelompok siaga perang diatur dengan baik. Bahkan para pekerja juga menyandang pedang ketika sedang bekerja. Israel sudah SIAP SIAGA.

Nehemia Menghadapi Gangguan Dari Dalam 

Ketika sedang siaga, Nehemia mendapatkan laporan yang sangat mengejutkan. Kaum miskin bangsa Israel diperbudak oleh saudaranya sendiri. Ladang dan kebun anggur disita. Anak laki-laki dan perempuan dijual menjadi budak.

"Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" 

Nehemia sangat marah dan memerintahkan pembebasan budak Yahudi tersebut. Nehemi juga memerintahkan agar ladang dan kebun anggur dikembalikan kepada pemiliknya.

Usaha-usaha Pembunuhan Kepada Nehemia

Ketika Sanbalat dan Tobia mendengar kabar bahwa tembok Yerusalem berhasil ditutup semua, mereka menjadi sangat marah.

Mereka berkomplot dan berusaha menipu Nehemia untuk datang ke pertemuan. Pertemuan untuk memperjelas maksud pembangunan tembok Yerusalem. Apakah hendak memberontak terhadap raja? Tetapi Nehemia tahu kalau ini adalah siasat untuk membunuhnya.

Bahkan usaha pembunuhan ini sampai juga dilakukan oleh orang Yahudi sendiri. Korupsi memang luar biasa mengubah hati seseorang. Nehemia diundang masuk ke Bait Allah dan mengunci diri di dalamnya. 

Nehemia tidak mau. Sebab Nehemia tahu bahwa itu akan dijadikan alasan untuk membunuhnya. Mana boleh orang biasa masuk ke tempat kudus Bait Allah? 

Penyelesaian Pembangunan Tembok Yerusalem 

Nehemia berhasil membangun kembali tembok Yerusalem. Kemudian pulanglah berbondong-bondong bangsa Israel ke Yerusalem.

Mereka menetap dan berkembang menjadi bangsa yang besar kembali.

Nehemia juga menetapkan para pemimpin dan imam di Bait Allah. Menegakkan kembali aturan untuk suku Lewi sehingga mereka dapat melayani Tuhan di Bait Allah dengan sepenuh hati.

Kesimpulan

Saya melihat janji Tuhan untuk mengembalikan Israel ke Yerusalem terpenuhi. Jika kita mengalami apa yang dialami Nehemia, hati kita bisa menjadi takut.

Nehemia menyerahkan semuanya sejak awal kepada Tuhan. Setiap perkara dibawanya ke hadapan Tuhan. Kita harus mencontoh kejadian ini. Nehemia membangun tembok Yerusalem merupakan kisah yang luar biasa.

Bagaimana kamu menghadapi setiap perkara? Bagikan ceritamu di bawah ini!